9 Wisata Indah yang Berada di Banyuwangi

www.josephcphillips.com9 Wisata Indah yang Berada di Banyuwangi. Banyuwangi dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan tren yang meningkat. Kawasan yang terletak di ujung timur pulau Jawa ini dulunya terkenal dengan pelabuhan Ketapang yang merupakan titik perlintasan perbatasan dari pulau Jawa ke Bali, tujuan wisata terpopuler di Indonesia. Belakangan, pemandangan alam kawasan wisata Banyuwangi juga ditingkatkan, menjadikan kawasan tersebut salah satu tujuan wisata yang ideal untuk berlibur.

Sebenarnya apa yang terjadi dengan Banyuwangi? Jika masih penasaran dengan kabupaten paling timur di Pulau Jawa ini, Klook telah mengumpulkan 11 pilihan tempat wisata di Banyuwangi yang sangat populer dan akan menarik perhatian Anda ke sana.

  1. Kawah Ijen

Kawah Ijen Banyuwangi (Kawah Ijen Banyuwangi) adalah salah satu destinasi terpopuler di kalangan wisatawan. Pemandangan yang indah dan udara yang sejuk menjadi salah satu faktor yang menarik banyak orang untuk berkunjung ke tempat ini. Apalagi fenomena api biru, hanya ada dua di dunia.

Fenomena “blue fire” inilah yang membuat nama Kawah Ijen dikenal luas, bahkan hingga mancanegara. Saat gelap, belerang akan menghasilkan api biru atau api biru. Kecuali di kawah gunung berapi Ijen dan Islandia, Anda tidak bisa melihat fenomena blue fire ini.

Perjalanan menuju Kawah Ijen Banyuwangi pasti membawa segala keindahannya. Saat mengunjungi Banyuwangi, gunung setinggi 2.386 meter ini tidak boleh Anda lewatkan, terutama bagi para pecinta gunung. Pemandangan indah dan unik bisa menyegarkan orang.

Mendaki Gunung Ijen

Keindahan Gunung Ijen adalah keindahan para wisatawan.

Wisata Kawah Ijen Banyuwangi terletak di perbatasan Bongowoso dan Banyuwangi di Jawa Timur. Anda bisa mulai mendaki dari dua tempat. Pendaki bisa mulai dari Banyuwangi atau Bondowoso.

Gerbang utama menuju Cagar Alam Taman Wisata Kawah Ijen ada di Palding yang juga merupakan stasiun PHPA (Forest Protection and Nature Protection). Trek awal 2 KM sangat berat karena menanjak. Sebagian besar trek berada pada kemiringan 25-35 derajat.

Selain untuk memanjat, struktur tanahnya juga berpasir yang menambah beban langkah kaki Anda karena harus menahan beban sendiri agar tidak tergelincir ke belakang. Usai istirahat setelah Warung Pos Bundar (pos unik karena bentuknya melingkar), jalur selanjutnya agak terjal dan licin. 1 kilometer terakhir masih relatif landai, namun pendaki bisa menikmati pemandangan pegunungan yang sangat indah.

Untuk turun ke kawahnya, Anda harus melintasi medan berbatu hingga 800 meter dalam kondisi terjal dengan kemiringan 45 derajat.

Blue Fire

Fenomena blue fire bisa jadi menjadi daya tarik wisata kawah Ijen Banyuwangi ini. Melihat nyala api biru ini tidak diragukan lagi menjadi tujuan utama setiap orang yang mendaki gunung ini.

Jika ingin melihat nyala api biru, maka Anda harus mendaki dulu. Ketinggian kawah kurang lebih 2.443 meter di atas permukaan laut. Api biru hanya ada 2 di dunia yang menjadi keunikan yang sangat unik dari wisata kawah Ijen Banyuwangi ini.

Baca Juga: 8 Wisata Indah di Pulau Lombok Yang Wajib Anda Kunjungi

Anda tidak selalu bisa melihat nyala api biru. Suatu saat Anda bisa menyaksikan keindahannya. Masih ada waktu kira-kira dari pukul 02.00 WIB sampai dengan 03.00 WIB. Jika beruntung, Anda akan melihat fenomena langka dan unik ini. Nyala api biru hanya bisa dilihat dengan mata telanjang saat tidak ada cahaya, jadi waktu menonton yang ideal adalah 2 hingga 4 pagi.

Sunrise

Wisata Kawah Ijen Banyuwangi juga menawarkan keindahan matahari terbit. Saat saya sampai di sana, itu adalah proses indahnya matahari terbit di Gunung Ijen. Dari gunung ini, Anda juga bisa melihat pesona pegunungan yang indah di daerah lain, seperti Gunung Munger, Suget dan Rand.

  1. Taman Nasional Buluran

Taman nasional ini ialah wilayah yang didedikasikan guna melindungi banyak ekosistem hewan dan tumbuhan. Di Banyuwangi, sekitar 3 taman nasional sudah ditetapkan dan dijadikan sebagai tujuan wisata inti. Salah satunya ialah Taman Nasional Baluran yang memperoleh julukan” Little Africa, Java”.

Luas areanya jarang lebih 25. 000 hektar. Di wilayah ini, banyak perlindungan dan satwa alam bakal diberikan guna sahabat pribumi. Tidak aneh, jika menyusuri wilayah ini, keadaan langkah yang kerusakan serius bakal membantu keceriaan buat teman- teman di sekitar Kamu. Statusnya sebagai taman nasional mencatatkan keadaan langkah di wilayah tersebut tak bisa dibenahi.

Oleh mengingat itu, mohon pahami sekian lubangnya. Oleh mengingat itu mohon berbaur dengan hewan yang berlabuh dan hengkang tanpa izin. Seluruhnya bakal dijumpai di area ini. Jangan khawatir guna keluhan perut. Di sini berdiri suatu warung yang menyediakan banyak menu makanan. Satu urusan lagi, jangan menginginkan listrik. Yang namanya listrik mampu dikatakan susah.

Di sini teman- teman lokal mampu belajar soal satwa yang dilindungi layaknya banteng, kerbau, rusa, dan monyet vervet. Dan rumput yang lebar. Seru? Ambil risiko di area ini.

  1. Taman Blambangan

Seperti diketahui, Taman Ban Lampang sudah menjadi landmark di Kabupaten Banyuwangi. Taman dan sebagian besar wisata di Banyuwangi ini menghadirkan perbedaan indah yang berbeda. Setelah beberapa kali dilakukan renovasi ke berbagai dinas, Taman Blambangan kini menjadi kebanggaan warga Banyuwangi. Masyarakat setempat juga menyebutnya Taman Gesibu Blambangan. Letaknya di antara empat jalan utama di pusat kota, yaitu Jalan Veteran dan Jalan RA. Kartini, Jalan Diponegoro dan Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo, taman ini mudah diakses dari seluruh penjuru Banyuwangi.

Dulu, Taman Blambangan disebut Stadion Tegaloji. Pesona lain dari Taman Blambangan adalah masih banyaknya bangunan dengan bangunan tua di sekitar taman. Pada masa penjajahan, tempat-tempat ini digunakan sebagai rumah bangsawan Belanda. Hingga saat ini bangunan tersebut masih dilestarikan sebagai cagar budaya.

Di Taman Blambangan, jalur jogging khusus dibangun di sepanjang tepi taman. Luas taman ini sekitar 32.000 meter persegi. Selain itu, fasilitas lain yang disediakan antara lain lapangan skateboard dan basket. Di sisi lain, Taman Blambangan juga menyediakan wisata kuliner untuk setiap pengunjungnya. Satu hal lagi, jika kita menghadap ke barat, kita akan melihat Gesibu Blambangan atau pusat seni dan budaya yang lebih terkenal. Bangunannya sangat unik karena arsitektur dan strukturnya terlihat seperti candi.

Selain piknik bersama keluarga, bersantai bersama teman atau hangout bersama pasangan, setiap hari Minggu di taman Blambangan ini juga digunakan untuk car free day. Seperti yang Anda ketahui, taman ini merupakan ruang terbuka hijau yang sangat serbaguna.

  1. Pantai Pulau Merah

Pantai ini berada di bagian selatan Kab Banyuwangi. Pantai Pulau Merah berasal dari sebuah bukit yang tingginya kurang lebih 200 meter dan terdiri dari tanah merah yang terletak di dekat pantai.

Anda bisa mengunjungi bukit ini saat laut sedang surut dan saat air laut pasang.Bukit ini akan menjadi pulau kecil yang dipisahkan oleh laut dan pantai.

Di pantai pulau merah ini juga ada suatu pura yang kerap dipakai oleh umat Hindu di wilayah tersebut guna upacara keagamaan mekiyis. Pantai Hongdao termasuk pantai berpasir putih yang membentang selama 3 kilometer.

Pantainya langsung menghadap ke Samudera Hindia bagian selatan. Pasir di pantai ini berwarna putih dan terkadang kelihatan agak merah jambu atau kemerahan.

Harga Tiket Masuk Pantai Pulau Merah

Anda tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk masuk ke Pantai Pulau Merah. Keindahan pantai ini bisa kamu nikmati hanya dengan Rp 8.000 per orang.

Tentunya untuk memarkir kendaraan, Anda harus membayar biaya yang berbeda dari tiket. Untuk memarkir kendaraannya dikenakan biaya sebesar Rp5.000, sedangkan untuk memarkir sepeda motor dikenakan biaya sebesar Rp2.000. Biaya parkir juga relatif murah untuk skala tempat wisata.

Bagi yang berada jauh dari pantai bisa menggunakan fasilitas homestay untuk istirahat malam. Rata-rata biaya homestay untuk pantai ini sekitar Rp.100.000 per malam.

Pergi ke lokasi Pantai Pulau Merah

Untuk mencapai Pantai Pulau Merah, Anda harus keluar dari pusat Kabupaten Banyuwangi sejauh kurang lebih 60 kilometer. Dari pusat kota, Anda harus berkendara menuju Srono terlebih dahulu, kemudian menuju Kesilir, dan kemudian dilanjutkan ke Pulau Merah.

Walaupun terdapat banyak jalan pedesaan dan banyak tikungan, namun mudah untuk melakukan perjalanan ke pantai ini, karena pantai ini terkenal sehingga Anda akan banyak menemukan rambu-rambu jalan menuju pantai Merah.

Jika tidak bisa menggunakan mobil pribadi, bisa juga menggunakan angkutan umum di Terminal Banyuwangi. Di terminal, Anda bisa naik bus ke Pesanggaran.

Baca Juga: Destinasi Wisata Paling Spektakuler dan Mengagumkan di Peru

Jika Anda tiba di Pesanggaran, Anda bisa menggunakan jasa ojek karena jaraknya yang tidak terlalu jauh dari hotel. Jika Anda menggunakan angkutan umum dari arah Jember, silakan turun di Terminal Jajag dan ganti bus ke Pesanggaran.

  1. Teluk Hijau

Teluk Hijau Banyuwangi juga dikenal sebagai Teluk Ijo atau Teluk Hijau Banyuwangi. Seperti namanya, tempat ini merupakan salah satu tempat wisata Banyuwangi yang masih perawan.

Pantai Teluk Hijau Banyuwangi terkenal dengan keindahannya yang masih alami dan pemandangan pantai yang indah. Pantai Teluk Hijau atau Green Bay terletak di kawasan Taman Nasional Meru Betiri Sarongan-Pesanggrahan.

Kunjungan dan Lokasi Teluk Ijo Banyuwangi

Pantai Teluk Ijo terletak sekitar 90 kilometer di selatan Kota Banyuwangi. Untuk mencapai lokasi ini, kita bisa mengikuti petunjuk Pesanggrahan-Sarongan-Sukamade. Jalan ini sama dengan jalan menuju Pantai Sukamade di Taman Nasional Meru Betiri.

Jika Anda berangkat dari Jember, melalui jalan Pakusari, Mayang, dan Silo menuju Banyuwangi hingga mencapai jalur Mrawan (Gumitir). Lanjutkan melewati Kalibaru, Glenmore, dan Tuva hingga Anda mencapai persimpangan Kulon Tuva. (sumber).

Berkendara menyusuri jalan setapak menuju Pantai Rajegwesi, tempat kendaraan berhenti, karena untuk mencapai pantai Teluk Hijau ini anda harus berjalan kaki sekitar 1 km. Pilihan lain untuk lokasi ini adalah dengan perahu. Jika Anda pecinta petualangan, maka jalan kaki bisa menjadi pilihan. Pastikan Anda menggunakan sepatu atau sandal yang tepat, karena jalannya sangat sulit.

Jalur menuju pantai ini cukup rusak, mohon pastikan kendaraan yang anda gunakan sesuai dan tidak rendah.

Jalur jalan kaki menuju Pantai Teluk Hijau cukup menantang. Namun, Anda akan bisa menikmati banyak pemandangan indah di sepanjang jalan.

  1. Pantai Sukamade

Pantai Sukamade Banyuwangi adalah pantai indah yang terletak di Taman Nasional Meru Betiri (Taman Nasional Meru Betiri). Kegiatan pemeliharaan penyu dan habitatnya di Pantai Banyuwangi Sukamade menjadi menu utama kegiatan di taman nasional ini.

Turis dan peneliti dari seluruh dunia datang ke Pantai Sukamade Meru Betiri untuk belajar dengan mata kepala sendiri, mengamati dan menyaksikan bagaimana penyu “langka dan menarik” bertelur, serta berbagai kegiatan konservasi lainnya.

Wisata Sukamade Banyuwangi

Pantai Sukamade Meru Betiri merupakan tempat bertelur alami bagi 7 jenis penyu di dunia dan 4 jenis penyu di bawah 6 jenis yang ada di Indonesia, yaitu penyu hijau, penyu Lekang dan penyu belimbing. Penyu hijau adalah penyu terbanyak yang bisa kita temukan di Sukamade Banyuwangi.

Wisata Sukamade Banyuwangi termasuk dalam kategori wisata lindung. Di bawah bimbingan petugas taman nasional dan sesuai dengan peraturan yang ketat, kita bisa melihat penyu bertelur di malam hari. “Daya tarik” alam yang mengasyikkan.

Hati tergerak ..? Ya, karena usaha penyu untuk bertelur sangat sulit. Oleh karena itu, menyaksikan penyu bertelur merupakan “peristiwa” yang luar biasa.

Untuk bertelur, kura-kura harus membawa bangkai seberat ratusan kilogram dan berjalan puluhan meter dari laut menuju kawasan pantai yang kering. Kemudian secara perlahan, ia mulai menggali pasir sedalam satu meter dengan siripnya, membuat lubang untuk pemijahan.

Seringkali, kura-kura juga membuat lelucon tentang lubang lain yang terlihat seperti sarang. Hal tersebut dilakukan untuk mengelabui predator yang memakan telur penyu, seperti babi hutan dan kadal.

Setelah menggali lubang sarang, penyu bertelur. Biasanya satu telur bertelur sekitar 80-150 telur. banyak..? Tapi tolong jangan salah sangka, probabilitas telur kura-kura menetas dan bertahan sampai dewasa hanya 1-2% dari semua telur.

Saat penyu mulai bertelur, kita bisa mendekatinya, kita bisa mengamati dan mencatatnya, tapi jangan sampai penyu diganggu. Petugas akan mengambil dan menghitung telur, dan kemudian memindahkannya ke tempat penetasan semi alami.

  1. Pantai Plengkung

Pantai bernama G Land ini selalu menjadi tujuan selancar bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Bagi Anda yang belum pernah ke sini atau berencana berlibur ke sini, berikut beberapa informasi wisata yang perlu Anda ketahui.

Rute menuju Pantai Plengkung

Untuk mencapai Pantai Plugon, wisatawan paling membutuhkan dua rute. Keduanya memiliki perasaan yang berbeda, diantaranya sebagai berikut:

Melalui darat:

Pantai plengkung terletak di Taman Nasional Alas Purwo, jadi wajib kamu lewati. Tentunya hal ini memberikan pemandangan alam yang menakjubkan.

Anda bisa berangkat dari pusat kota Banyuwangi dan menuju ke Kaliapit. Setelah itu menuju Pasaranyar dan Trianggulasi, lalu ke Pancur. Begitu sampai di Pancur, Anda bisa langsung menuju Pantai Plengkung.

Melalui laut:

Berbeda dengan jalur darat, jalur ini akan memberikan Anda pemandangan laut yang indah. Sayangnya, masih banyak wisatawan yang enggan mencoba jalur ini karena menyita waktu.

Berangkat dari Kota Banyuwangi dan berkendara ke Grajagan. Dari sana, Anda bisa menyewa speedboat untuk menyeberangi Teluk Granjagan dan langsung menuju Pantai Plengkung.

  1. Pulau Tabuhan

Pulau Tabuhan adalah pulau tak berpenghuni yang terletak di Selat Bali. Luas pulau ini hanya 5 hektar, tapi pemandangannya luar biasa. Ada pepohonan hijau lebat di tengah pulau, dikelilingi pasir putih di sepanjang garis pantai. Jika dilihat dari garis pantai, lautnya transparan, dengan tingkatan mulai dari hijau muda, biru muda hingga biru tua.

Tiket dan biaya untuk Pulau Tabuhan

Saat ini pulau tersebut terbuka untuk umum. Pengunjung tidak perlu membayar tiket masuk (disebut juga tiket gratis) untuk masuk ke pulau ini. Namun, wisatawan perlu menyiapkan tiket kapal feri untuk masuk dan keluar pulau. Ada beberapa fasilitas lain yang bisa disewa wisatawan.

Waktu terbaik untuk berkunjung

Pulau ini tidak memiliki jam buka khusus, namun wisatawan biasanya sekitar pukul 08.00-17.00. Untuk memaksimalkan pengalaman wisata di sini, disarankan untuk menghindari musim barat.

Daya tarik dan keindahan Pulau Tabuhan

Pulau Tabuhan mulai menunjukkan pesonanya di International Kite Surfing Festival 2014, dan angin sepoi-sepoi menjadikannya tempat yang ideal untuk kitesurfing (selancar layang) dan selancar angin (selancar angin).

Festival ini kembali digelar pada tahun 2017 dan kemungkinan akan digelar kembali kedepannya. Tak hanya itu, Pulau Tabuhan juga menawarkan banyak obyek wisata menarik yang layak untuk dijelajahi.

Itu terjadi antara Desember dan Maret. Pasalnya, air laut musim ini membawa sampah ke garis pantai dari segala penjuru. Tentunya hal ini akan mengganggu kenyamanan pengunjung.

  1. Alas Purwo

Sayangnya, ketika mendengar nama ini, Anda memikirkan hal-hal yang berbau misterius, tidak terlihat, dan menakutkan. Ini adalah pertama kalinya saya memikirkannya, dan itu benar. Sebab selama ini reputasi Alas Purwo ditentukan oleh hal-hal yang misterius.

Namun, nativeindonesia.com kali ini tidak akan mengajak Anda untuk membicarakan hal-hal yang tak terlihat di Taman Nasional Alaspurvo. Biarlah hal-hal seperti ini menjadi urusan Roy Kiyoshi. Kami mengundang Anda untuk membahas hal-hal indah yang tersimpan di Taman Nasional Alas Purwo yang bisa dijadikan alternatif tujuan wisata saat Anda berwisata di Jawa Timur.

Taman Nasional Alas Purwo

Taman Nasional Alas Purwo memang sangat terkenal di Indonesia, apalagi jika membicarakan misteri. Area ini sepertinya telah menjadi gudang. Namun Alas Purwo bukan hanya sebuah benda yang misterius, keindahan alamnya juga sangat mempesona.

Alas Purwo memiliki luas 43.420 hektar yang terbagi dalam 6 ekosistem. Keenam ekosistem tersebut antara lain: hutan bambu, hutan bakau, hutan pantai, hutan alam, hutan tanaman dan hutan padang rumput.

Keragaman tipe ekosistem tentunya memberikan banyak hal yang menarik. Belanja itu seperti pergi ke supermarket. Datanglah ke suatu tempat, namun Anda bisa mendapatkan 6 jenis objek wisata yang berbeda.

Taman Nasional Alas Purwo merupakan habitat tumbuhan dan satwa. Menurut catatan, tidak kurang dari 13 jenis bambu dan 580 tumbuhan lainnya hidup di dalam hutan. Beberapa di antaranya bahkan merupakan tanaman endemik khas, seperti sawo kecik dan bambu manggong.

Taman Nasional Alas Purwo juga kaya akan satwa, antara lain banteng, rusa, ajag, babi hutan, rusa, macan tutul, lutung, monyet ekor panjang, burung merak, dan banyak hewan lainnya.

Di antara berbagai satwa tersebut terdapat beberapa satwa yang sangat istimewa yang digolongkan sebagai satwa dilindungi, seperti Kura Lekang, Penyu Belimbing, dan Penyu Hijau. Penyu ini tidak hidup di hutan, melainkan memanfaatkan pantai di kawasan Alaspurvo sebagai tempat bersarang, tepatnya di Pantai Ngagelan.

Itu adalah sedikit tempat wisata yang ada di banyuwangi, tentunya masih banyak lagi tempat-tempat lain.

Kira-kira kapan anda mempunyai rencana untuk wisata.